Sabtu, 27 Oktober 2012

Seucap Cerita Tentang Kita


Seucap Cerita Tentang Kita
: untuk RAF

Aku mengenangmu. Hari ini. Disini. Dalam dimensi yang –mungkin takkan pernah mempersatukan kita. Ia terlalu jauh, untuk hatimu juga hatiku. Sampai kapanpun, sekuat apapun, dan sekeras apapun usaha kita, kita tak dapat meraih genggaman satu sama lain. Dan selamanya akan terus seperti itu.
            Aku ingat, bagaimana ketika kamu pertama kali datang mengetuk pintu hatiku –dengan setangkai mawar dan sebuah cinta di tanganmu. Secara sederhana kita bersama-sama merangkai sebuah makna bahagia. Ini klise, tapi aku menyukaimu.
            Sehari setelah kita bertemu saat hari ulang tahunmu, kamu menghilang. 2 minggu sebelum ulang tahunku. Setiap malam dalam keheningan namamu selalu kuselipkan. Aku merindukanmu dan semoga kamu merindukanku.
            Entah karena Tuhan mendengar doaku atau kasihan padaku, saat kalender rumahku menujuk angka 30 di bulan Mei. Ini hari bahagiaku. Dimulai ketika semua kejutan di sekolah sampai ketika kamu datang ke rumah. Saat senja kamu datang dengan ku kecil di tanganmu dan sebuah kado. “Selamat ulang tahun.” katamu, lalu tersenyum. Ah, senyum itu tak terlupakan dan yang ku rindukan sekarang.
            Aku kira, hari-hariku akan terus bahagia setelah kejutan ulang tahun itu. Namun lagi-lagi kamu menghilang tanpa mengucapkan alasan bahwa kamu akan pulang, kesini. Kehati ini. Kamu meninggalkanku sendirian.
            Aku terus menunggumu, menjaga cintaku untukmu. Tapi kau tak juga kembali, kau telah pergi. Dengan menggenggam hangat tangan orang lain. Ia telah mengisi hatimu dan kamu telah memberikan cintamu padanya.
            Ah, sudahlah. Aku tak ingin menangis. Aku hanya ingin mengenangmu. Mengenang kenangan kita. Hari ini. Disini.
            Mungkin aku terlalu idiot mengenang orang yang sedang merajut kenangan indah bersama orang lain. Kau boleh tertawa sekeras yang kau bisa. Terserah kau ingin menganggapku apa. Yang harus kau ingat, AKU HANYA MENGENANGMU. Bukan berarti aku akan menangis, mengais, kemudian mengemis padamu hanya untuk mengharapkan kau kembali.



Pergi. Biarkan saja aku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2NEfURgcc