Kamis, 25 Juli 2013

Alasan

Halooo. Akhirnya setelah menghilang beberapa bulan, gue muncul lagi di hadapan kalian. Kali ini bukan untuk membuat fiksi –tapi hanya untuk sekedar berbagi cerita kenapa gue gak nulis-nulis dan (mungkin) buat kalian kangen~
Curhatan ini gue buat waktu lagi suntuk-suntuknya sama kehidupan gue dan itu juga sebabnya kenapa gue pakai panggilan “gue” bukan “saya” seperti biasanya. Sebelumnya sorry, penulis amatir memang senangnya bercerita:’)
Jadi kemana gue selama ini? Gue ada. Masih di depan laptop dan duduk di bangku yang sama. Bedanya, ide gak pernah mampir untuk sekedar memberi ucapan selamat malam kesini. Miris kan? Iya. Itulah hidup. Kita gak pernah tahu kapan yang selalu datang akan juga selalu pergi. Gue sudah coba buat cari dengan berbagai cara: meditasi ke rumah sakit, mondar-mandir di taman, bahkan sampai bengong di kamar mandi pun gue lakukan! Sayangnya, ide gak juga datang.
Itu alasan utama kenapa blog gue biarkan usang.
Alasan pendukungnya adalah ada kejadian yang buat gue nangis dan gak mood nulis sama sekali. Padahal, setelah gue pikir-pikir kejadiannya keren juga kalau dibuat fiksi. Hehehe. Mau tahu? Yuk simak lagi!
Jadi gini, ada seseorang yang buat gue bisa senyum-senyum kalau dapat pesan singkat dari dia. Bisa juga buat gue uring-uringan kalau dia ada di twitter tapi gak balas sms. Sebut dia: EX.
Sebelumnya, si EX ini pernah juga singgah di hidup gue setahun yang lalu. Kita kenal karena salah satu teman gue yang kasih tahu. Setelah kenal, kita jadi dekat. Waktu itu gue masih kelas 10 dan dia sudah kelas 12. Kita beda sekolah. Dia mau fokus UN makanya gue (agak sedikit) lama nunggu kepastian dari si EX ini.
Singkat cerita, si EX ternyata pergi dengan alasan yang (mungkin masih) bisa diterima hati gue. Gue kehilangan. Bingung? Iya. Gue juga gak ngerti kenapa perkenalan singkat via mak comblang ini begitu membekas. Sederhana tapi bermakna:’D
Beberapa hari gue lewatin dengan air mata. Capek? Pasti. Kurang Kerjaan? Bisa jadi. Move on? Nggak tahu. Teman-teman gue mungkin gemes –kenapa nasihat mereka untuk lupain EX gak kunjung gue lakuin. Sampai akhirnya mereka membiarkan gue larut dalam kesedihan gue sendiri.
Gue gak salahin teman-teman gue yang memutuskan melakukan tindakan senekat itu. Gue yakin itu cara mereka peduli.
Setiap orang punya caranya masing-masing, bukan?
Kemudian gue naik ke kelas 11. Di kelas 11 gue sudah gak sempat mikirin si EX karena tugas yang numpuknya kayak gundukan jerami. Banyak banget. Belum lagi project gue untuk menulis semakin ketat. Jadi gue sempat lupa sama apa yang bisa buat hati gue retak waktu itu.
Sayangnya, saat kenangan masa lalu sudah gue tutup dan gue mulai mencari kenangan baru, dia justru datang dan mencoret lagi kehidupan gue.
Lebih parahnya, gue justru kembali jatuh cinta.
Kenapa? Gue sendiri gak pernah dapat jawabannya. Mungkin gue belum bisa tegas sama diri sendiri sehingga dia datang lagi. Mungkin juga gue masih ada rasa sehingga dia masih jadi yang utama. Mungkin juga dia cinta pertama.
Mungkin. Dan menebak-nebak telah membuat diri gue kalut sendiri.
Intinya, kita dekat lagi. Walaupun gak selama dulu dan pada akhirnya gue ditinggal (lagi) lantas nangis (lagi).
Dengan alasan yang sama dia pergi.
Itu artinya gue harus menyusun hati gue lagi.
Untuk yang kedua kali. Juga dengan alasan yang sama.
Blog usang dan hati retak bukan menjadi alasan gue berhenti berjuang. Selama menghilang, gue juga sudah berhasil menggapai mimpi gue yang pertama: bikin buku.
Daripada nungguin ide datang dan akhirnya gak nulis-nulis, gue memulai revisi cerpen lama. Semuanya gue perbaharui. Dan jadilah SLICE OF LIFE: Akan tiba saatnya dimana kamu akan merasa bahagia.
Judul diambil dari pengamatan gue terhadap orang-orang yang terlalu sering mendramatisir masalahnya. Termasuk gue. Tapi pada akhirnya, semua akan indah pada waktunya, bukan? Tuhan gak mungkin memberikan masalah diluar batas kemampuan makhluk-Nya. Kita hanya perlu keikhlasan dan kesabaran doang kok! Sampai kapan sabar? Sampai kapan ikhlas? Sampai lo sudah siap meninggalkan kesedihan dan mulai mencari kebahagiaan baru.
SLICE OF LIFE adalah kumpulan cerpen yang masih terbit sendirian. Beberapa cerpen diambil dari kehidupan dan pengalaman yang gue alami selama ini, beberapa lainnya dari kehidupan orang lain. Kalian mau baca? Boleh dong. Hubungi gue secepatnya lewat twitter: @nadaanadi.

See you!
23/07/13 - 22:55

1 komentar:

  1. Baju batik ingin berkata semakin hari mbak nada tambah mahir menulis, bahasanya tidak kalah dengan penulis professional, memang benar dengan menulis kita tidak berbeda dengan membangun sebuah khayalan. dan percayakah kamu apa yang kita raih sekarang mungkin adalah angan angan ataupun mimpi kita 5-10 tahun yang lalu dan bisa jadi sudah terlupakan. jangan lupa kirim kabar kalao punya artikel yang baru ya... salam hangat.

    BalasHapus

Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2NEfURgcc