Saya pernah merasakan cinta.
Sebelum akhirnya saya dipertemukan dengan mati rasa. Jatuh di hati seseorang
yang tak akan menangkap hati ini memang selalu terasa sakitnya. Sejak saat itu,
saya tak pernah berniat lagi masuk dalam dimensi cinta.
Tapi,
cinta selalu menemukan jalannya untuk kembali pulang.
Saya
ingat dahulu saya sedang melihat laki-laki itu tertawa bersama teman-temannya.
Renyah sekali. Seperti tak ada beban dalam hidupnya. Kemudian bibir saya
membentuk seulas senyum yang tak bisa saya tahan.
Sejak
saat itu, saya selalu mencari kesempatan untuk menatapnya. Meskipun dalam diam.
Dan saya menyimpulkan ini: Laki-laki itu senang bercanda, walau sebenarnya ia
bersifat penyendiri. Pernah waktu itu saya melihatnya di perpustakaan –sedang
membaca. Saya memerhatikannya dengan seksama, dan tak pernah tahu bahwa saya
kembali merasakan cinta.
Pengagum
rahasia selalu mencari tahu apapun tentang seseorangnya, bukan?
Saya
tidak berani menyapanya, hanya melihatnya dari tempat persembunyian dan tak
pernah tahu kapan akan keluar. Saya tidak berharap bahwa ia akan tahu apa yang
saya rasakan. Karena, menjadi pengagum rahasia tidak perlu banyak alasan.
Saya
sudah bahagia jika melihat dia tertawa. Dan saya terluka jika menangkap dia
sedang bersama wanita. Entahlah, saya tak mengerti apa yang diinginkan hati
ini.
Semoga
bukan cinta yang salah, lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar